Fakta – Mengetahui kualitas furniture jati memang bukan hal yang gampang buat anda yang tidak mempunyai pengetahuan di dunia pemrosesan kayu. Bagaimana tidak, contoh kasuh ini.
Kayu jati yang punyai kualitas buruk dapat di “sulap” jadi terlihat bagus ditangan beberapa tukang finising handal. Barang yang dibikin asal2an dapat di”racik” jadi kelihatan berkualitas oleh tukang servis andalan, seperti kursi, meja, tempat tidur juga gazebo kayu jati.
Karena itu cukup sulit jika kita tidak punyai pengetahuan dasar tentang langkah memperbedakan kualitas furniture jati yang bagus itu yang bagaimana.
Di sini kita akan share pengetahuan mengenai ini, tetapi perlu dibikin catatan jika cara mengetahui kualitas furniture jati yang kami uraikan di sini ialah berdasarkan dari sudut pandang serta pengalaman kami sebagai pengrajin furniture Jepara.
Kualitas Furniture Kayu Jati dari Faktor Kayu
Kayu jati banyak disukai oleh customer furniture baik di atau di luar negeri. Serat kayu jati yang indah dan ketahanan yang benar-benar kuat baik pada cuaca extrim atau pada gempuran kutu serta hama ialah hal penting sebagai alasan customer untuk beli produk ini.
Ada banyak poin yang dapat jadi unsur penentu apa furniture jati yang akan anda membeli ini bermutu atau mungkin tidak.
Cara Mengetahui Kualitas Furniture Jati
Berikut berikut ini ialah beberapa poin penting yang menurut kami dapat anda pakai untuk tahu bagaimanakah cara memperbedakan kualitas furniture jati jepara.
Serat Kayu
Cara mengetahui kualitas kayu jati yang pertama dengan lihat serat kayunya. Kayu jati yang bagus ialah yang telah berusia tua, makin tua umurnya karena itu makin konstan penampang papan yang dibuat.
Peluang untuk susut, retak pecah atau meliuk dapat di minimalisir dengan pemakaian kayu yang telah berusia tua. Dari manakah kita ketahui jika kayu jati itu telah tua ? melihat kerapatan seratnya.
Kayu jati seperti juga kayu lainnya, terbagi dalam lapisan2 kambium yang bertumbuh setiap tahunnya. Kambium ini membuat cincin2 bila disaksikan dari potongan atas, tetapi jika disaksikan dari potongan samping maka terlihat rapat atau tidaknya seratnya. Semakin rapat seratnya, makin tua bermakna usia kayu nya, yang berarti makin bagus mutunya
Lebar Sambungan Papan
Cara mengetahui kualitas furniture jati yang setelah itu dengan lihat sambungannya. Sambungan papan yang lebar bermakna menggunakan kayu yang dengan diameter besar, kayu diameter besar bermakna berusia telah tua, serta kayu tua mempunyai kelebihan sama seperti yang telah kami terangkan di atas.
namun berapa lebar papan yang bagus ? bergantung dari grade atau kualitas furniture yang anda pilih. Kami catat disalah satu halaman situs ini yang menerangkan mengenai Ketidaksamaan grade / kualitas furniture Jepara. Dari sana ada 3 tipe kualitas yaitu grade C untuk kualitas standar, B untuk kualitas bagus serta Grade A untuk kualitas paling baik.
Nah berapakah lebar sambungan papan untuk grade C ? jadi kita mengambil contoh daun meja yang lebar ya, bukan seperti bangku yang penampangnya kecil. Lebar sambungan papan untuk grade C minimum 15 cm, untuk grade B minimum 20 cm serta untuk grade A minimali 25 Cm.
Konstruksi
Konstruksi dalam soal ini ialah kemampuan serta kerajinan. jangan sangsi untuk menggoyang goyang, melipat lipat, melihat sisi bawah serta dalam furniture yang akan anda membeli. mencari bagian2 yang retak atau peluang pecah.
khususnya pada bagian sambungan2 kayu seperti daun meja, kaki2 bangku serta sisi lain yang menurut anda rawan rusak. Bila tidak ada permasalahan, dapat kita mengambil simpulan jika furniture ini bagus dari bagian konstruksinya.
Finishing Menjadi Kualitas Furniture Kayu Jati
Cara mengetahui kualitas furniture jati selanjutnya dengan lihat hasil akhir finisingnya, Halus tidak ? ada tanda2 terkelupas kah ? rapi tidak ? ini penting sebab bagaimana juga bagusnya papan kayu yang digunakan, akan sia2 bila finisingnya tidak sesuai kemauan anda. Tetapi tentang permasalahan terkelupas, kita tidak dapat langsung meniai jika itu buruk mutunya.
Ada satu model finising yang malah mewajibkan ada pengelupasan alami sebab meng tiruan furniture classic yang telah berusia beberapa ratus tahun. Tetapi pada intinya finising yang bagus tidak terkelupas atau ber tanda-tanda untuk demikian. Serta model antik itu pun tidak lagi terkelupas hanya karena tiruan mode antik.
Bertanya pada penjual bahan finising apakah yang mereka gunakan untuk furniture yang akan anda membeli. Tidak semua bahan finising sama mutunya. Memang tidak gampang memperbedakan satu bahan finising yang lain. Disini kami coba terangkan beberapa ciri2 serta ketidaksamaan tipe bahan finising untuk furniture jati.
Kualitas Furniture Kayu Jati dengan Melihat Cacat Alami Kayu
cacat kayu jatiCacat alami kayu yang kami tujuan di sini ialah yang disebutkan “Mata kayu”. Penggunaan elemen dengan cacat mata kayu seperti gambar selain harus juga di awasi sebab dapat memunculkan risiko retak serta pecah pada permukaan papan.
Mabel dengan Grade A penggunaan kayu dengan cacat mata kayu di awasi dengan cuma 5 titik pada permukaan lebar seperti daun meja besar. 2 titik pada elemen ukuran medium sama dengan sandaran bangku serta kursi serta 0 toleransi untuk elemen yang semakin kecil. Sedang pada produk Furniture Kayu Jati dengan Grade C toleransi cacat kayu semakin besar walau cacat semacam ini tidak selamanya di dapatkan dalam tiap Log kayu jati.
Penggunaan Hardware
Memang ini bukanlah poin penting yang tentukan kualitas furniture jati, tetapi ini dapat jadi tanda-tanda apa furniture yang akan anda membeli itu bermutu atau mungkin tidak. Anda tidak ingin kan contohnya membeli almari baju yang kayu serta finisingnya bagus tetapi engselnya rusak.
Ada banyak tipe hardware yang dipakai dalam pengerjaan furniture Jepara. Kami membedakan jadi beberapa macam yang biasa dipakai dalam furniture Jepara. Anda dapat membaca semakin detil disni tentang aksesori serta hardware untuk furniture jepara.