Fakta, Penyebab Alergi Paracetamol – Paracetamol (acetaminophen) ialah obat antinyeri analgesik yang biasa dipakai untuk menyembuhkan rasa sakit mudah sampai sedang, dari mulai sakit kepala, ngilu haid, sakit gigi, ngilu sendi, dan menurunkan demam.
Beberapa anak, orang dewasa, atau orangtua sekalinya bisa konsumsi obat ini. Walau umum, tahukah Anda jika konsumsi obat paracetamol dapat menyebabkan gejala alergi?
Baca : Artikel Terbaru Tentang Kesehatan
Apa Penyebab Alergi Paracetamol?
Alergi paracetamol salah satu tipe alergi obat. Penyebab Alergi Paracetamol ini dikarenakan oleh reaksi skema imun badan yang terlalu berlebih pada zat kimia dalam obat itu.
Walau sebenarnya sebaiknya, skema imun cuma akan bereaksi jika badan “kemasukan” beberapa zat yang beresiko atau meneror kesehatan. Contohnya virus, bakteri, atau parasit. Zat obat, seperti paracetamol, sebenarnya berbentuk menolong memulihkan kesehatan atau mengobati penyakit.
Karena itu pada seorang yang normal (tidak mempunyai alergi), skema kebal tubuhnya tidak bereaksi pada obat paracetamol. Tetapi pada seorang yang alergi, skema kebal tubuhnya salah mengetahui obat-obatan jadi zat yang beresiko dan menyerangnya.
Skema kebal badan orang alergi akan menyerang sambil keluarkan anti-bodi imunoglobulin dan histamin. Pada akhirnya, badan akan menimbulkan gejala alergi.
Belum didapati penyebab tentu dari alergi obat pereda ngilu ini. Tetapi, alergi umumnya tidak tampil di pertama kali Anda minum paracetamol. Di kali ke-2 atau peluang selanjutnya minum obat paracetamol, badan mungkin bereaksi negatif.
Apapun Tanda dan Gejala Alergi Paracetamol?
Tanda-tanda alergi bisa ada mudah sampai kronis yang yang meneror jiwa. Tetapi, di bawah ini ialah beberapa reaksi alergi yang ada waktu minum obat paracetamol :
- Bentol gatal
- Ruam kulit
- Mata gatal dan berair
- Pembengkakan di mata, bibir, dan tenggorokan
Pada beberapa masalah, reaksi alergi obat bisa demikian kronis sampai memunculkan syok anafilaksis. Gejalanya terhitung :
- Sesak napas
- Kulit jadi kebiruan
- Pusing
- Tidak sadarkan diri
- Tekanan darah alami penurunan
Anda harus mengontak dokter jika Anda alami gejala-gejala di bawah ini :
- Gatal kemerahan di kulit rasa-rasanya ngilu
- Sisi luar kulit terkelupas tanpa ada adanya lenting
- Kulit kelihatan melepuh
- Demam
- Ruam atau lenting menebar ke mata, mulut, dan kelamin
- Sesak napas
- Pusing, tidak sadarkan diri, atau serta hilang kesadaran.
Anda harus mengontak dokter setiap saat Anda alami gejala yang tidak biasa dari pemakaian obat paracetamol. Peluang Anda harus konsultasi dengan dokter Anda untuk singkirkan peluang penyebab lain untuk gejala Anda.
Baca Juga : Cara Membersihkan Paru-Paru Perokok Pasif
Bagaimana Cara Memastikan jika Anda Alergi Paracetamol?
Alergi obat didiagnosis dengan cara memperhatikan kisah medis Anda awalnya. Dokter akan bertanya gejala dan daftar obat apapun yang Anda pakai.
Bila dokter menyangka jika Anda memang benar alami alergi paracetamol, dokter akan lakukan beberapa tipe tes jadi cara menentukannya.
- Tes kulit : Pada tes ini, nanti dokter akan tuangkan ekstrak obat ke kulit Anda. Kemudian dokter akan menyerang kulit yang telah ditetesi obat dengan jarum. Tenang, ini tidak sakit dan tidak berdarah juga. Setelah itu, dokter akan mengamati untuk lihat apa Anda mempunyai reaksi atau mungkin tidak.
- Tes tempel : Pada tes ini, dokter tempelkan beberapa patch berisi obat di kulit Anda sepanjang 48 jam lebih. Patch jangan sampai basah atau terbuka. Sesudah 2 sampai 4 hari, dokter akan mengecek reaksinya dan tentukan diagnosisnya.
- Tes darah : Tes darah ini akan dikerjakan untuk menolong mendiagnosis alergi pada obat paracetamol. Darah akan ditest di laboratorium oleh dokter untuk lihat adanya anti-bodi yang ada waktu dikasih paracetamol.
Cara Mengetahui Diagnosis Alergi Paracetamol dari Dokter
Saat dokter Anda menganalisa gejala dan hasil tes Anda, umumnya dokter akan tentukan satu rangkuman seperti berikut:
- Anda positif mempunyai alergi paracetamol.
- Anda tidak mempunyai alergi obat.
- Anda kemungkinan mempunyai alergi paracetamol, tetapi tingkat kepastiannya tidak jelas.
Rangkuman ini bisa menolong dokter dalam membuat ketetapan perawatan dan penyembuhan di waktu depan.
Bagaimana Cara Menangani Alergi Terhadap Obat Paracetamol?
Baca Juga : Tips Hidup Mandiri Bagi Penderita Epilepsi
Alergi paracetamol tidak bisa sembuh. Beberapa penyembuhan biasanya dikerjakan untuk menurunkan gejala seperti ruam, gatal-gatal, dan bengkak saja. Berikut beberapa penyembuhan yang biasanya akan disarankan dokter:
1. Berhenti Minum Obat Paracetamol
Bila alami reaksi sesudah minum obat dan dokter mendiagnosis alergi, hentikan minum paracetamol selekasnya. Jika terus meminum, ini bisa membuat gejala makin kronis.
2. Minum Obat Antihistamin
Untuk menurunkan gejala alergi yang sedang berjalan, dokter Anda kemungkinan memberi resep obat antihistamin yang dipasarkan bebas seperti diphenhydramine. Obat ini kerja dengan memblok histamin dan bahan kimia lain yang dikeluarkan oleh skema kebal badan sepanjang alergi.
3. Obat Kortikosteroid
Obat kortikosteroid oral atau lewat suntikan bisa diresepkan untuk menangani peradangan alergi yang lebih serius. Obat ini harus dikonsumsi sesuai dengan resep dan dosis dari dokter untuk mengatasi alergi.
4. Suntik Epinefrin
Epinefrin ialah obat suntik untuk menangani reaksi alergi yang kronis, syok anafilaksis. Suntikan ini bisa memantapkan tekanan darah dan menjaga supaya pernafasan Anda masih berfungsi secara baik sepanjang dan setelah alami alergi.
5. Desensitisasi
Desensitisasi ialah therapy untuk bikin skema kebal badan Anda tidak terlalu berlebih saat berjumpa zat obat paracetamol. Tehnik ini direncanakan untuk sangat mungkin badan Anda mentoleransi paracetamol sepanjang keadaan Anda masih perlu obat pereda ngilu itu.
Jadi contoh, sepanjang desensitisasi sebagian kecil obat paracetamol akan disuntikkan secara periodik. Diawali pada dosis yang rendah dan terus dinaikkan sampai skema kebal badan Anda belajar membiarkan obat itu.
Untuk tentukan penyembuhan mana yang baik dan aman untuk alergi paracetamol Anda, bicarakan dengan dokter.